“Its Time”: Saatnya Indonesia Bebas Dari TBC Dimulai Dari Saya (Hari TBC Sedunia 2019)

Hari TBC Sedunia  (HTBS) diperingati setiap tanggal 24 Maret. Melalui Hari TBC Sedunia tahun 2019 ini dijadikan  momentum yang baik meningkatkan  kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC. Tema HTBS 2019 di Global adalah “Its time”, sejalan dengan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), Indonesia mengambil tema peringatan HTBS tahun 2019 yaitu “Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya” dengan aksi: Temukan Tuberkulosis Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC).

 

Penyakit Tuberculosis (TBC) menempatkan Indonesia posisi ke 3 sebagai negara dengan  angka kesakitan terbesar   setelah India dan Cina.  TBC menjadi satu dari 10 penyebab kematian dan penyebab utama agen infeksius.  Di Indonesia Tuberkulosis merupakan penyebaban kematian nomor satu di antara penyakit menular lainnya. Secara Global kematian disebabkan oleh TBC pada tahun 2017 diperkirakan 1,2 juta orang. Di Indonesia diperkirakan insiden tahun 2017 sebesar 842.000 atau 319 per 100.000 penduduk sedangkan TBC-HIV sebesar 36.000 kasus per tahun atau 14 per 100.000 penduduk. Kematian karena TBC diperkirakan sebesar 107.000 atau 40 per 100.000 penduduk, dan kematian TBC-HIV sebesar 9.400 atau 3,6 per 100.000 penduduk.

 

Sebagai penyakit yang mematikan, Mycobaterium Tuberculosa (Bakteri penyebab TBC)  ditemukan pada 24 Maret 1882 oleh Robert Koch.  Gejala utama penyakit TBC yaitu batuk berdahak   2 minggu atau lebih, sedangka gejala-gejala yang lain diantaranya batuk bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, kelemahan, berkeringat malam hari walau tanpa aktifitas dan demam meriang lebih satu bulan.  Penularan dapat melalui percikan dahak saat penderita berbicara, batuk atau bersin. Kemudian akan berkembang di paru-paru dan menimbulkan penyakit TBC. Menerapkan pola Hidup Bersih Dan Sehat dan mencegah penyakit TBC antara lain : tidak merokok, makan makanan yang bergizi, olahraga teratur, jika batuk  tutup mulut, membuka jendela pada siang hari, dan lain-lain.

 

Tema HTBS 2019 “Saatnya Indonesia Bebas TBC, Mulai dari Saya” mengingatkan kepada kita semua pihak dapat  berkontribusi lebih untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030. Kontribusi tersebut dapat dimulai dari setiap individu agar secara aktif dalam pencegahan dan penanggulangan TBC.  Tema tersebut dikerucutkan lagi menjadi beberapa sub tema antara lain :

1.   Ketahui status TBC mu sekarang

Setiap orang dapat segera memeriksakan diri bila mempunyai gejala TBC, seperti batuk, demam meriang, berat badan menurun dan sebagainya. Dengan deteksi dini, maka pengobatan yang tepat dapat diberikan sehingga rantai penularan bagi lingkungan sekitar dapat dihentikan.

 

2.   TOSS TBC dimulai dari saya

Setiap orang bisa berperan dalam pengendalian TBC dengan memulainya dengan cara Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC). Setiap orang bisa turut aktif mengedukasi, menemukan kasus TBC atau berinisiatif melakukan pemeriksaan ke Puskesmas bila mempunyai gejala TBC.

 

3.  TOSS TBC dimulai dari keluarga

Setiap orang bisa berperan dalam pengendalian TBC dengan memulainya dengan cara Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC) dalam keluarga. Melalui pengobatan TBC yang teratur dan sampai tuntas serta melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, penyakit TBC bisa disembuhkan sehingga keluarga sehat, masyarakat Indonesia sehat dan sejahtera.

 

4.   Komitmen bersama menuju Indonesia bebas TBC

Untuk mencapai Indonesia bebas TBC diperlukan dukungan dari segala sektor. Baik di pusat maupun di daerah, oleh pemerintah maupun swasta.

 

Indonesia telah berkomitmen  untuk Eliminasi TBC tahun 2030, hal tesebut tentunya  membutuhkan peran dari semua pihak terutama peran serta masyarakat dan pemangku kebijakan. Komitmen eliminasi TBC tersebut diwujudkan oleh Pemerintah Indonesia dengan menetapkan pencegahan dan pengendalian TBC sebagai prioritas Pembangunan Nasional 2015-2019. Di DIY upaya pencegahan penyakit TBC terus laksanakan dengan melibatkan berbagai pihak. Hal tersebut dapat dilihat melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di tingkat puskesmas, kabupaten dan  provinsi. Dalam rangka memperingati Hari TBC Sedunia DIY mengadakan acara secara live “Talkshow TB” di Jogja TV 20 Maret 2019. Kabupaten/Kota di DIY juga mengadakan  beberapa kegiatan melalui dana provinsi maupun kabupaten/kota sebagai berikut:

 

Dinkes Kota Yogyakarta: 1). Ketuk pintu dan edukasi TB tanggal  4 sd 15  Maret  2019, 2). Siaran interaktif radio tanggal  12 Maret 2019, 3). Sosialisasi dan skrining TB di lapas perempuan dan laki-laki  8 dan 20 Maret 2019, 4). Workshop TB Day  tanggal 21 Maret 2019,

 

Dinkes Kabupaten Kulonprogo : 1). Sarasehan TB. 2). Pemeriksaan kontak serumah pasien TB selama Maret 2019.

 

Dinkes Kabupaten Sleman: 1). Ketok Pintu tanggal  6 - 20 Maret 2019 (Anggaran Dinkes DIY), 2). Koordinasi PPM TB Bersama  Profesi:  1 & 5 Maret 2019, 3). Sosialisasi Dan  Screening  TB di Perusahaan  (Sasaran 150 tgl 19-21 Maret 2019), 4). Seminar TB tentang  "PERJAKA 2 M dukung eliminasi TB dgn pemanfaatan TCM" sasaran 250 dr profesi bersertifikat & ber SKP (IDI, PPNI, Patelki tanggal  16 Maret 2019), 5). Aksi simpatik kampanye TB di lapangan Pemda dan pasar Tani Pemda dilanjutkan gowes bareng Kadinkes/Kabid/Kasie dan Stanly keliling SKPD sekitar komplek PEMDA (pembagian kipas & leaflet : Jum'at 22 Maret 2019), 6). Deklarasi SAPU TB (Desa Peduli  TB) di Gamping & Depok pada  awal April 2019.

 

Dinkes Kabupaten Gunungkidul: 1). Sosialisasi TB pada  PKK Kecamatan Semanu tanggal  14 Maret 2019, 2). Aksi simpati TB oleh Anak SMK Kesehatan dan SMK Mahesa Akni di Lampu Merah Depan Alun Alun Pemda Gk tgl.22 Maret 2019 dengan membagikan masker dan leaflet  TB, 3). Puncak Acara TB Day di Kecamatan Semanu tanggal 28 Maret 2019., 4). Ketuk Pintu Kader di bulan Maret  sampe Agustus 2019.

 

Dinkes Kabupaten Bantul: 1). Active selective case finding oleh kader PPTI, 2). Bimbingan Teknis Kader , 3). Revitalisasi Gerduda TB Kecamatan, 4). Sosialisasi TB di Pabrik Tembakau Indonesia

 

Peringatan Hari TBC Sedunia 2019 merupakan gerakan global secara aktif dan masif untuk :

1.      Meningkatkan jumlah penemuan kasus

2.      Meningkatkan pengetahuan dan pelibatan masyarakat dalam upaya pengendalian TBC

3.      Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap upaya pencegahan penularan TBC melalui gerakan penggunaan masker bagi yang bergejala batuk.

4.      Meningkatkan komitmen dari pemerintah daerah untuk terlibat dalam Program, Pencegahan dan Pengendalian TBC.

Membuka akses universal dalam pelayanan TBC bagi masyarakat dengan melibatkan semua penyedia layanan kesehatan dalam Program Pencegahan dan Pengendalian TBC dengan menerapkan strategi DOTS yang berkualitas, sehingga hak Pasien dapat terjamin untuk memperoleh diagnosis dan pengobatan TBC, TB-RO, TB-HIV yang standar, terpantau kepatuhan dan ketuntasan berobatnya. 

Bagikan